Aku ingin, gizi pada makanan yang di berikan oleh ibu kepada anaknya
tercukupi. Namun, di balik harapan Ku itu, tersimpan keprihatinan yang dalam.
Ya, memang. Zaman sekarang ini, makanan yang di berikan oleh ibu kepada
anaknya serba instant dan belum tentu, semuanya mengandung gizi yang seimbang
bagi pertumbuhan anak. Biasanya, para ibu yang sibuk dengan pekerjaannya
tidaklah sempat membuat atau memberi makanan yang sehat dan alami. Para ibu malah seringkali memberi makanan instant ataupun
junk food. Bahkan bayi mulai usia 6
bulanpun sudah di beri makanan instant, mulai dari bubur, mie, biskuit, bahkan
susu. Terkadang, peran ASI
seringkali digantikan dengan susu instant. Susu instant masa kini juga
mengandung gula tambahan, seperti sirup jagung padat, sukrosa dan sirup glukosa
padat. Gula yang terlalu banyak juga dapat menimbukan penyakit gula, yang
seringkali kita sebut diabetes. Sekedar wawasan, junk food kerapkali di ikuti
iming-iming hadiah yang menarik perhatian. Sehingga, anak tertarik untuk terus mengkonsumsinya.
Padahal, junk food banyak mengandung gula, garam dan lemak yang dapat
mengganggu kesehatan.
Seharusnya, makanan anak
seperti itu lebih baik apabila di olah sendiri. Bahan-bahannya alami, sehat dan
aman bagi tubuh. Makanan sehatkan, dapat membuat tubuh kita kuat.
Mungkin, karena terbiasa
mengkonsumsi makanan instant, anak-anak sulit untuk bisa menerima rasa yang
benar-benar sehat. Buktinya, anak-anak sekarang sulit untuk membiasakan diri
mengkonsumsi makanan sehat dan alami. Mereka lebih menyukai makanan instant.
Biasanya, kebanyakan makanan instant megandung
bahan-bahan berbahaya, seperti pengawet, pewarna dan penyedap. Sedangkan
makanan yang benar-benar sehat dan alami buatan sendiri, hanya menggunakan
garam atau rempah lainnya sebagai bumbu yang aman dan menyehatkan untuk kita
konsumsi.
Kondisi ini memang mengkhawatirkan. Para ibu
sebaiknya memantau gizi yang terkandung pada tiap-tiap makanan yang hendak di
berikan pada anak. Bimbingan ibu juga perlu, agar anak terhindar dari kegiatan mengkonsumsi
makanan instant sejak dini. Kenalkan juga pada anak, bahaya akan mengkonsumsi
makanan instant secara terus menerus. Sedikit demi sedikit, anak pasti mau
merubah kebiasaannya.
Lantas, makanan apa
yang ideal bagi pertumbuhan anak ?
Yaps! Makanan 4
sehat 5 sempurna itulah yang mengandung gizi seimbang bagi tubuh kita. Di dalam
nasi,ada karbohidrat. Karbohidrat berguna untuk menambah energi atau tenaga
bagi tubuh kita. Oh ya teman, selain nasi ada juga ubi, jagung, sagu dan roti,
sebagai pengganti nasi. Lalu ada protein yang berguna sebagai zat pembangun
yaitu pengganti sel-sel yang rusak. Contohnya ikan, telur, daging,
kacang-kacangan, tempe dan tahu. Kemudian ada lemak yang berguna sebagai sumber
tenaga dan cadangan makanan, yaitu kelapa, kacang, mentega, minyak goreng dan
kemiri. Mineral dan vitamin juga berguna untuk memelihara kesehatan, ada garam
dapur, sayur-mayur dan buah-buahan. Teman-teman semua pasti sudah tahukan, yang
membuat 5 sempurna? Tepat! teman-teman Ku memang pintar! Betul-betul anak
Indonesia. Itu adalah susu yang mengandung kalsium yang berguna untuk
pertumbuhan tulang dan gigi. Maka dari itu, teman-teman rajin minum susu ya?
Oke deh.
Aku tahu, teman!
Anak-anak sangat menyukai bentuk makanan yang unik dan menarik! Maka dari itu,
ibu sedapat mungkin menghidangkan makanan dengan bentuk kreatif dan menarik
perhatian untuk mengkonsumsinya. Sebisa mungkin, ibu menyesuaikan karakter
anak. Jika anak tidak suka sayur, ibu dapat memberinya melalui campuran makanan
lainya, seperti telur. Kemudian macam-macam bentuk makanan yang menarik, dapat
memberi semangat untuk menyantapnya.
Perlu di ingat ya
teman-teman!
Makanan instant
sebergizi mungkin, lama kelamaan pasti akan menimbulkan pennyakit. Pokoknya,
alam deh yang paling bisa! Tapi alam pun perlu di lestarikan teman! Supaya
tidak punah ya! Mereka juga makhluk hidup loh.
Makanan yang
sehat akan membuat tubuh kita kuat.Demikian sebaliknya. Makanan yang mengandung
banyak zat berbahaya, akan jadi sumber penyakit bagi tubuh kita.
Semoga bermanfaat
ya teman-teman! Terima kasih.
Brebes, 14 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar